Rabu, 22 Juli 2009

dilema

hmfh, kali ini gw mau membagi dilema yang lagi gw alamin

lagi lagi tentang hidup gw yang menurut gw agak agak pathetic

ok, here's the situation :

umur gw 18, semestinya orang orang seumuran gw gini masih seneng senengnya kuliah, masih menikmati yang namanya masa muda, dan masih hidup dengan orientasi duniawi, that's the natural cyclic in life, isn't it?

tapi di umur gw yang sekarang, gw udah terjebak di rutinitas harian sebagai calon cpns,

gw bosen dengan rutinitas harian gw ini, it's too fast

masalah gw pun bukan cuma itu, karena umur gw belum cukup buat diangkat jadi CPNS (cuma kurang 9 hari), maka gw pun mengalami masalah yang cukup besar dalam administrasi kepegawaian

sometimes ketika gw ngeliat kantor gw sekarang, terlintas pikiran, "I'm not belong to this place, I'm not belong to this world", dan gw pun berpikir untuk resign secara terhormat dari tempat ini, yaitu dengan membayar uang 10 juta, sebagai denda karena gw nggak menjalankan ikatan dinas gw

hmfh, this year is the hardest year in my life, mungkin gw perlu istikharah buat nentuin apa yang harus gw lakuin

Rabu, 01 Juli 2009

she's happy right now



hmfh, agak berat nulisnya, tapi gw pengen banget ngeshare ini ke temen temen gw

kemarin lusa, tepatnya hari Minggu, tanggal 28 Juni 2009, pada sekitar pukul 16.30, ibunda tercinta saya, Ibu Nurjanah, yang juga menyandang predikat best mom ever versi saya, menghembuskan nafasnya yang terakhir di kediaman nenek saya

kalo ditanya kronologisnya seperti apa, mungkin saya akan bercerita mulai dari hal hal yang saya rasakan sebagai firasat kepergian beliau

hari sabtu, tanggal 27 juni 2009, saya pergi ke sebuah event bazaar pakaian pakaian distro, waktu mau pergi ke acara itu, entah kenapa saya ingin sekali mengenakan pakaian pakaian berwarna gelap, mulai dari poloshirt saya yang warna biru gelap, celana panjang hitam, jaket hitam, dan tadinya saya juga mau pakai sandal warna hitam, cuma karena bapak saya menyuruh saya untuk mengganti sepatu, akhirnya saya urung mengenakan sandal ke acara itu

pulang dari event itu, saya sampai rumah sekitar pukul 20.00, bapak menyuruh saya untuk menginap di rumah nenek untuk menemani ibu malam ini, lagi lagi hal ini hal yang tidak biasa, biasanya kalau saya habis pulang dari bepergian, bapak saya akan menyuruh saya untuk istirahat, tapi entah kenapa, malam itu bapak saya menyuruh saya untuk pergi ke rumah nenek saya, dan menginap menemani ibu saya disana

malamnya sebelum tidur, saya berbaring disamping ibu saya, dan saya genggam tangan ibu saya, yang tadinya agak tinggi suhunya, tapi setelah saya genggam tangannya, sedikit sedikit saya rasakan suhu tubuhnya menurun, saya pun bersyukur dengan keadaan itu

sebelum tidur, saya berdoa, "Tuhan, kalau misalnya gw emang nggak bisa lagi ngeliat nyokap gw sehat 100%, at least tolong pertemukan gw sama nyokap gw yang sehat di mimpi", dan ajaibnya, malamnya doa saya langsung terkabul, saya mimpi bertemu ibu saya, tapi saya tidak ingat detail mimpi saya, saya tidak ingat ibu saya berpesan apa pada saya

besoknya, saya bangun pagi tanpa ada firasat apa apa

karena seminggu sebelumnya saya sudah ditunjuk oleh atasan saya untuk menjadi panitia sebuah acara kantor selama seminggu sehingga saya diharuskan menginap di hotel tempat acara itu berlangsung, makan minggu sore pun saya berangkat untuk mempersiapkan lokasi acara

waktu saya mau berangkat ke hotel tempat acara akan diadakan, ada sesuatu yang tidak beres, handphone saya sempat hilang dan sempat dicari cari selama hampir setengah jam, entah itu firasat atau bukan, yang pasti saya belum pernah menghilangkan handphone saya sebelumnya

skip skip skip

begitu saya sudah hampir sampai di hotel, saya ditelepon ayah saya, dan langsung beliau menyuruh saya untuk kembali ke rumah, dan beliau berpesan, "yang sabar ya nak"

perasaan langsung tidak karuan, dan yang ada dalam benak saya hanya gimana supaya saya bisa secepatnya menemui ibu saya

sepanjang jalan dari daerah pancoran ke rumah, saya hanya bisa istighfar sebanyak banyaknya, berharap kemungkinan terbaik yang akan saya dapatkan ketika saya sampai rumah

namun ketika kendaraan yang saya tumpangi melewati daerah ratna, seorang kerabat mengirimkan sms duka cita pada saya, sontak saya menangis, dan hal pertama yang ada di pikiran saya adalah memberitahukan ini pada sahabat saya, Annisa Putri Lestari Merdekawati

begitu sampai dirumah duka, benar saja, saya mendapati ibu saya dalam kondisi sudah tidak bernafas lagi, dan saya pun hanya bisa menangis dalam diam, dan memeluk bapak serta adik saya, yang sudah lebih dulu ada di rumah duka

esoknya, jenazah ibu saya dikebumikan di tempat pemakaman umum karet bivak, dan Alhamdulillah, proses pemakaman berjalan lancar tanpa ada kendala apapun



ibu, aku tahu sekarang ibu sudah bisa tersenyum bahagia, karena ibu sudah terbebas dari rasa sakit yang selama 3 tahun belakangan ini terus hinggap di kepala ibu, aku ikhlas ditinggal ibu, karena aku tahu, ibu bahagia di surga sana, ibu sudah tidak perlu lagi memikirkan kefanaan dunia ini, karena ibu sudah dapat kebahagiaan hakiki di sana
yang tenang ya bu disana, tunggu aku, bapak, sama nuning ya bu, supaya kita bisa makan sama sama lagi

Love you, ever, and after