Selasa, 29 November 2011

PayDay

Yay! besok gajian!
the most exciting day of the month is about to come

tapi besoknya
digit berkurang sebanyak demi sebanyak

ya sudahlah, namanya hidup

Passion

"find a job you love, and you'll never work a day in your life"
-anonim-

Kutipan diatas itu, mungkin jadi impian untuk banyak orang, which is to find a job that we love.

Emang indah sih kutipannya, tapi hidup ternyata nggak seindah kutipan diatas.

Ya iyalah, hari gini, emang lo bisa milih mau kerja apa?


Beberapa postingan yang lalu, gw menyatakan bahwa gw ngerasa nggak cocok jadi PNS, either karena emosi gw masih terlalu labil untuk hidup di tempat yang stabil, atau emang passion hidup gw bukan jadi PNS.

Keduanya ada benernya sih, emosi gw emang masih labil, gw akui itu.

Dan passion gw? entahlah, passion yang gw punya mungkin cuma nonton TV, tidur, makan enak, dan jalan-jalan, yang mana semuanya bukan pekerjaan yang dilakukan oleh PNS (in my case, Civil Servants in the  institution which I worked for are quite diligent, I rarely see any colleagues of me, spending his/her time to do something personal in the working hours, unlike the common image of Civil Servant in this country).

Well, udah cukup lah, 1,5 tahun gw ngejalanin hidup di instansi ini tanpa semangat.

Pertengahan tahun lalu, gw gabung dengan grup paduan suara di kantor gw, namanya friendship choir.

Motivasi awalnya sih cuma mau bersosialisasi sama orang2 yang selisih umurnya nggak terlampau jauh sama gw.

And then, I found that I've got a passion in it!

Apa sih passion?

Passion itu buat gw adalah suatu hal yang ketika ngejalaninnya, gw nggak ngerasa keberatan, melainkan merasa senang, dan waktu serasa cepeeeet banget, capek sih tetep ada, cuma kan rasa capek karena mengerjakan sesuatu yang nggak kita suka, beda tentunya dengan rasa capek karena mengerjakan sesuatu yang kita suka.

Ya, itu yang gw rasakan ketika ikutan kegiatannya friendship choir.

Gw nyaman dengan orang-orangnya, ketika latihan juga, nggak kerasa tiba2 udah jam 9 malem aja, dan gw juga jadi bisa keluar kantor karena friendship choir beberapa kali diundang untuk tampil di acara2 kantor gw (yang ini sebenernya kurang patut ditiru).

Lalu dari friendship choir, gw diajak seorang temen untuk ikut audisi sebuah kelompok paduan suara lain, namanya Infinito Singers.

Awalnya gw pesimis sih, karena waktu gw nonton konser mereka yang bertajuk "Reel Tunes" sekitar bulan Mei 2011, gw ngerasa mereka KEREN BANGET!

Eh ternyata gw diterima juga untuk gabung.

Nasib, karena gabungnya emang untuk ikut konser tahunan, jadilah gw harus ikut latihan demi latihan yang agak menyita waktu.

Latihan sampe malem, check!

Latihan tiap akhir pekan sampe gw kangen saat-saat dimana weekend gw cuma diisi dengan tidur doang, CHECK!

Tapi gw seneng ngejalaninnya, setiap kelar latihan, gw ngerasa ada sesuatu yang baru di diri gw, gw merasa tercerahkan (walaupun besoknya tergelapkan lagi oleh kerjaan kantor).

Ya, beruntunglah gw, karena gw bisa menemukan salah satu hal yang jadi passion gw dalam hidup, cuma sekarang, gw belum nemu aja gimana caranya ngubah passion itu jadi duit.


N.B.: Infinito Singers akan melaksanakan konser berjudul Choral Promenade pada hari Jumat tanggal 2 Desember 2011 di Erasmus Huis, Kuningan, yang bisa dateng, ayo monggo, ntar ketemu gw disana boleh foto bareng, diskon 50%!

Rabu, 19 Oktober 2011

F.R.I.E.N.D.S.


Gw termasuk salah satu orang yang jarang punya temen deket, sifat alami diri gw yang defensif, dan terkadang kurang mudah percaya sama orang, mungkin jadi salah satu penyebab kenapa gw jarang banget punya temen deket

Selain itu, gw juga pernah keGRan, jadi dulu waktu SMP, gw pernah punya orang yang gw anggep sahabat, waktu itu gw duduk di meja depannya meja dia, jadi kalo ada pelajaran yang gw nggak ngerti, gw langsung ngadep belakang, ngobrolin pelajaran itu sama dia, selain itu, kalo pulang sekolah kami selalu bareng, either gw nungguin dia, atau…. (setelah gw inget2 dia emang ga pernah nungguin gw sih).

Lalu, pas SMA (gw masih nganggep dia nganggep gw sahabat dia) kita ngobrol ngobrol di angkot, gw ngomongin sesuatu mengenai persahabatan, I told him, that I felt happy to have a bestfriend from my junior high school, glad to find one, et cetera et cetera et cetera, TANPA NGASITAU DIA SIAPA YANG GW ANGGEP SAHABAT (waktu itu masih labil banget, ngakuin bahwa gw nganggep dia sahabat gw aja rasanya malu ky ngakuin abis jadian sama ibu penjaga kantin demi makanan gratis).

Lalu giliran si orang ini ngomongin sahabat dia, dia bilang, “Iya, gw juga bersyukur nemu sahabat pas SMA, pas SMP malah gw nggak ngerasa punya sahabat”.

JELEGERRRRRRRRRR

Tengsin mampusssss, ternyata gw bertepuk sebelah tangan (nggak Cuma cinta ternyata yang bisa bertepuk sebelah tangan), yaudah sejak saat itu gw jadi jarang ngobrol dan ketemu sama dia, karena kami beda kelas, beda program sekolah juga, jadi ya semakin renggang, dan semenjak saat itu juga gw nggak pernah nganggep siapapun sebagai sahabat gw.

Then, God gave me another scenario at the next stage of my life.

Berawal dari googling dengan kata kunci “pegawai pajak”, gw nemu blognya bang rere, baca baca, lumayan haha hihi ngebaca beberapa postingan dia. Lalu gw ngeliat link di blognya dia, pegawainegerisexy.

Di pikiran gw waktu itu, link itu akan membawa gw ke sebuah website atau blog dimana gw akan menemukan pegawai2 negeri yang berpose nakal, mesum, dan sexy, as what its name says.

But then, ternyata isinya bukan kemesuman atau XXX, melainkan postingan postingan yang LUCU GILAK, gw ketawa ngakak waktu baca postingan dia yang menganalogikan kalo lo nggak sholat Jumat tapi tidak ditempatkan Papua atau tidak mengalami kesialan, berarti lo adalah Baim Wong.

Dan setelah itu, gw ngebookmark blog itu di browser hape gw, ngebaca postingan dia di kala waktu senggang (baca: jam kuliah dimana dosennya mengajar dengan metode CBSA), dan termotivasi untuk bikin blog juga, yang, yaaa, postingannya khas remaja umur 17 tahun (waktu itu).

Kemudian, lulus dari pendidikan singkat, gw masuk ke kantor yang selingkungan sama orang yang bikin gw nemu blog PNS, yaitu bang Rere, dan waktu itu masih magang, trus –as far as I remember- dia berinisiatif mengadakan kopdar untuk para pembaca setia blog itu –yang dinamakan roiders- , lalu dateng lah gw ke kopi darat perdana itu, ketemu teman teman sesama pembaca, dan ngobrol ngobrol dikit yang bener bener dikit, karena waktu itu suasana masih kaku banget, untung ada bang Rere, yang selalu bisa mencairkan suasana, untung diakhiri dengan karaoke, jadi ga perlu banyak2 ngobrol.

Dari situ sih masih ngerasa nggak terlalu cocok sama para orang2 itu.

Lalu, mereka pun membentuk grup chat yang dapat diakses melalui handset canggih bermerk Blackberry keluaran pabrikan Kanada bernama Research In Motion, dan karena gw nggak punya Blackberry, ya rela aja ketinggalan obrolan mereka, sampai akhirnya…. terbentuklah suatu grup spektakuler yang bisa mengisi waktu luang gw (baca: siang hari di kantor) di sebuah aplikasi messenger keluaran raksasa internet, Google Talk.

Di grup itu, kami share berbagai hal (mulai dari pengalaman memalukan, posisi bercinta yang baik, hingga gossip terkini), ngerencanain berbagai hal (yang 80 persennya buntu), ngadain kuis berhadiah, dan entah kenapa, gw bisa begitu aja percaya ke mereka, menceritakan berbagai kenistaan-kenistaan masa remaja gw yang hampir berlalu.

Yaa, kalo ketemu langsung sih emang menurut mereka gw nggak serame di groupchat, tapi ntar kalo udah lebih sering ketemu, juga gw yakin bakal lebih cair dari sekarang, gw rasa sih karena gw masih ada rasa segan sama mereka (roiders-roiders (gw tau ini redundant, udah pake ‘s’ diulang pula, tapi gw suka)), maklum, gw kan saat ini masih menjabat roiders termuda, jadi masih agak canggung aja kalo eloh-guweh-eloh-guweh sama roiders-roiders yang beberapa tahun lebih tua dari gw.

Tapi, diluar kecanggungan gw ketika ketemu langsung dengan para roiders, gw bahagia bisa punya kelompok eksklusif (halah-able banget sih) yang bisa gw percaya akan menjaga rahasia-rahasia gw, dan percaya juga pada gw bahwa gw akan menjaga rahasia-rahasia mereka.

Paging @roidtaufan, @renaldysilaen, @mohammedyaqin, @__aih, @itikecil, @gerandis, @sheviona, @nisasyamsuar, @paniio, @banuazam, dan @jengskaa

courtessy: fbnya bang rere

I heart roiders

Kamis, 22 September 2011

change(s)

terakhir kali saya concern sama blog ini adalah saat saya masih jadi mahasiswa, berarti sekitar 3 tahun yang lalumasuk ke tahap selanjutnya, jadi calon pegawai, sudah mulai mengendur semangat ngeblognya

ketika sudah jadi pegawai dan menemukan alternatif alternatif lain untuk menuangkan pemikiran, akhirnya semangat untuk blogging sudah hilang sama sekali

sampai akhirnya hari ini (22 September 2011) saya buka lagi blog ini, dan agak terkejut melihat tampilannya, yang benar benar baru

well, waktu memang sudah berlalu sangat cepat, baru tadi pagi saya mengecek akun twitter saya, dan menemukan satu tweet dari teman seangkatan waktu SMA, yang menyatakan dia sudah punya gelar A.Md. di belakang namanya

lalu saya sadar, kelulusan dari kampus itu adalah bulan September, dan berarti sudah tiga tahun si teman saya itu menempuh pendidikan di kampusnya

wow, betapa cepat waktu berlalu, dan betapa banyak perubahan yang terjadi di sekitar saya, tanpa saya merasakan perubahan yang berarti di dalam diri saya saat ini

teman teman saya semasa sekolah yang dulu jadi teman main saya, teman ketawa ketiwi saya, teman saya melakukan hal hal tidak penting, mungkin mereka sedang memasuki fase transisi, dari mahasiswa menuju dunia kerja, dan saya merasakan banyak teman teman saya yang terlihat lebih dewasa, baik itu dari cara berpakaian, cara bertingkah laku, maupun cara bicaranya.

namun saya... tidak banyak perubahan yang saya rasakan terjadi pada saya

kecuali, sekarang saya telah menemukan beberapa orang yang saya rasa pantas saya anggap sebagai sahabat

saya telah menemukan apa yang harus saya lakukan untuk membuat hidup saya lebih menyenangkan

ya, mungkin hanya itu, dan mungkin juga itu bukan perubahan

kadang saya merasa putus asa, bila mengingat betapa tingginya mimpi saya, dan apa langkah nyata yang telah saya lakukan demi perjalanan menuju mimpi tersebut

mungkin itu adalah kesalahan diri saya, saya bermimpi tinggi untuk memberikan impresi yang baik untuk orangtua saya, bukan hanya untuk memberikan kebahagiaan batin untuk diri saya

saya (masih) lebih mementingkan kebahagiaan dan pandangan orang lain di atas diri saya sendiri, itulah yang tidak berubah dari saya, setelah bertahun tahun saya hidup di dunia

mungkin akan tiba saatnya nanti, suatu momentum dimana perubahan total dalam diri saya terjadi, perubahan yang berangsur angsur namun pasti dan bertempo cepat

saya harap perubahan yang nanti datang itu adalah perubahan ke arah yang positif

amin

Kamis, 01 September 2011

Hello Again

Ta daaaaa

gw dateng lagi ke blog ini
udah ilang semangat buat ngeblog, padahal kan blog ini bisa dipake buat ngeliat rekam jejak kehidupan gw ya, whether I gain my maturity or not

yeah, a cliche scapegoat is a light blue-backgrounded social networking website which specialising in micro blogging called twitter, of course
Another scapegoat is, gw jadi lebih sering buka aplikasi 'notes' atau 'evernote' buat nulis pikiran2 spontan gw, selain itu, nulis di aplikasi itu lebih aman karena ga ada yang bisa baca kecuali gw doang, yaaa, in case I'm spontaneously writing about something so private but didn't realize it until some couple days after I published that post, kan hal ky gitu jadi ga mungkin terjadi kalo gw tulis disitu

Well, jadi, ada yang bertanya tanya nggak, kenapa tiba tiba di malam hari, hampir tengah malam, gw tau tau ngepost sebuah tulisan di blog yang udah lama gw tinggalin?

jawabannya adalah karena gw lagi bosen, biyyanget, dan entah kenapa waktu bosen gitu gw tau2 pingin buka blpgnya mbak nisa, mamanya Qia, yang juga baru bangkit lagi dari hiatusnya di dunia blog, ngebaca postingan2 beliau yang baru, gw jadi termotivasi untuk menghidupkan kembali blog ini, yaa mungkin isinya juga masih bakalan cerita2 kuting (kurang penting) mengenai keseharian gw, tapi ya sudahlah, kalo ga mau baca, ga maksa juga, masih banyak blog maupun tulisan lain yang mungkin lebih enak dibaca dibanding blog gw ini

rencananya juga mau melakukan transisi sih, biar ada nuansa ke-kini-an dari blog ini, kan di postingan2 sebelumnya bahasa gw masih bahasa labil, dan ga rapih, rencananya kalo udah didepan laptop lagi mo ngatur ulang layout dan segala macem, biar agak rapihan dikit

Ciao dulu lah, ga enak ngetik di touchscreen dengan layar kapasitif dan resolusi 960 x 640 pixel, tetep enakan di keyboard beneran