Minggu, 29 Maret 2009

that's what friends are for

pagi ini, a friend of me memberi saya suatu pencerahan yang lumayan membuka pikiran saya, awalnya kita cuma ngobrolin tentang minat belajar beliau yang masih sangat membara, meskipun usia beliau sudah tidak bisa dibilang muda lagi

sampai akhirnya, kita sampai pada topik hubungan pertemanan yang sehat menurut beliau

menurut beliau, hubungan pertemanan yang sehat itu adalah hubungan pertemanan yang tidak harus selalu bersama sama dimana saja kapan saja, istilahnya, nggak perlu ada kata kata "together forever", karena pada akhirnya dalam suatu hubungan pertemanan yang selalu bersama sama kemana saja, apabila dipaksakan untuk seperti itu, akan dapat memicu keretakan dari hubungan pertemanan itu sendiri, jadi, ketika teman kita sudah menemukan dunianya sendiri, dunia yang dengan senang hati dia jalani, biarkan teman kita itu menjalani keinginannya itu, cukup jadi teman yang baik yang selalu suportif aja dengan kehidupannya itu, apabila yang ia pilih adalah hal hal positif tentunya

ok, saya terima argumen brilian dari beliau, karena saya juga kurang menyadari hal itu sebenarnya, saya merasa saya terlalu menuntut kedua orang sahabat saya, ms. Annisa Putri Lestari Merdekawati, dan mr. Try Utomo Payung, untuk selalu menjadi sahabat yang ideal dimata saya, which is sahabat yang selalu ada di saat saya susah, maupun saat saya senang

yang tidak saya sadari adalah, saya dan kedua sahabat saya itu sudah memiliki dunia kita masing masing, karena saya dan kedua sahabat saya tersebut sudah masuk ke dua instansi yang berbeda, sebagai konsekuensi karena kami bersekolah di suatu perguruan tinggi kedinasan

kesalahan saya adalah, saya terlalu menuntut kedua sahabat saya itu untuk mengerti tentang dunia saya, memberikan solusi yang tepat tentang keluh kesah saya tentang dunia saya, dan selalu menemani saya untuk bersenang senang sekedar melepas penat sejenak, menurut definisi saya

padahal dunia kami sudah berbeda, dan tidak mungkin untuk mereka masuk ke dunia saya, sekali lagi karena mereka juga sudah punya dunia mereka sendiri

akibatnya, kami jadi lebih sering berselisih paham karena hal yang sebenarnya sepele, mulai dari mau curhat nggak ada yang mendengarkan, mau jalan sekedar hangout atau nonton nggak ada yang mau menemani, ngobrol sama anak jalanan dianggap mengacuhkan, dan hal hal kecil lain yang sebenarnya sudah nggak perlu sampai membuat kita berselisih paham kalau saya sadar akan perbedaan seperti yang telah saya sebutkan

saya sering memiksa (meminta dengan sedikit memaksa) ms. Annisa Putri untuk menemani saya untuk sekedar hangout, nonton, dan jalan jalan, padahal ms. Annisa Putri adalah seorang yang sepengetahuan saya tidak suka dengan keramaian, bahasa kerennya agak anti-sosial, pada akhirnya, saya pun menjadi berprasangka yang tidak tidak ke ms. Annisa Putri (haha, peace!), dan ms. Annisa Putri pun merasa tidak enak kepada saya, dan ini pun dapat memicu perselisihan pendapat antara kami

tapi, yang kini jadi pertanyaan untuk saya, salahkah bila saya minta perhatian lebih dari mereka, karena mereka sudah lebih dari teman bagi saya, mereka adalah sahabat bagi saya, sahabat yang baru sekali saya temukan seumur hidup saya

jawabannya adalah : SALAH

akhirnya saya menemukan jawaban atas pertanyaan saya selama ini dari beliau, menurut beliau, kembali lagi ke beragamnya tipe tipe manusia, dimana ada yang suka olahraga, ada yang suka travelling, ada yang suka fotografi, dan beragam kesukaan lainnya, orang yang suka travelling mungkin akan dapat bersahabat dengan mudah dengan pecinta fotografi, tetapi belum tentu orang yang suka travelling dapat bersahabat dengan orang yang menyukai IT, karena perbedaan mendasar yang sulit untuk disatukan, penggemar travelling suka menjelajah tempat tempat baru secara nyata, namun penggemar IT adalah penjelajah dunia maya, dua hal yang berbeda yang sulit untuk disatukan

jadi, sekarang, ketika saya sudah menyadari adanya perbedaan dalam dunia antara saya dan sahabat sahabat saya, saya pun belajar menghargai perbedaan itu, dan tidak akan lagi mempermasalahkan hal itu dengan 2 sahabat saya yang saya sayangi


thanks to bapak Suryo, yang telah mengajari saya satu pelajaran berharga mengenai nilai nilai kehidupan


to ms. Annisa Putri Lestari Merdekawati dan mr. Try Utomo Payung, saya nggak akan berhenti untuk berusaha jadi sahabat yang baik untuk kalian, dan juga berhenti untuk menjadi penuntut yang baik untuk kalian

BFF!

3 komentar:

niko mengatakan...

setuju... kita gak harus melulu memaksakan keinginan kita ke sahabat2 kita.. mereka kan punya dunia sendiri juga.. kita harus bisa ngalah juga buat mereka..

as long as they happy, bukannya kita juga bahagia juga?? thats whats friends are for menurut gw...

btw, lo anak stan juga?? angkatan brp?

Me..in words mengatakan...

ji...maafin gw ya...maafin gw buat hal2 yang emang selalu ada ketidaksepahaman pikiran kita... gw sama uto sayang lw kok..
makasih ya,,udah mw jadi sahabat gw...sahabat dari orang yang selalu ngecewain lw..gw sayang kalian :)

p plus i mengatakan...

@ septian niko : iya, gw anak stan, kita lulus barengan kok bos

@ niesya : u don't have to tell me that u love me, i know that, it doesn't really matter for me, cause i sincerely love u both, with no hope that u give me the same thing, however, you're still my friend